Sobat khoir, sebelumnya kami telah
posting artikel tentang Ilmu Shorof, yaitu Fi’il Ruba’i Mujarrod dan Mulhaq serta ruang lingkupnya. Berikut ini ilmu sorof. Bab Keempat yaitu Fi’il Ruba’i Mazid dan ruang lingkupnya. Harapan kami
semoga bab ini dapat mempermudah pemahaman kami dan juga bagi pembaca semua.
Namun sebelumnya kami mohon maaf bila dalam penyusunannya masih terdapat banyak
kekurangan, karena kami juga masih dalam tahap belajar. Oleh karena itu kritik
dan saran yang membangun senantiasa kami harapkan.
A. Fi’il Ruba’i Mazid
Fi’il Ruba’i
Mazid ialah kalimah yang fi’il madzinya memuat huruf lebih dari empat huruf,
dengan rincian yang empat berupa huruf asal sedang yang lain berupa huruf
tambahaan.
Contoh:
1.
Wazan تَفَعْلَلَ ditambah ta’, seperti تَدَخْرَجَ (menjadi
terguling), asalnya دَخْرَجَ (tergulingkan).
2.
Wazan اِفْعَنْلَلَ ditambah hamzah dan nun, seperti اِخْرَنْجَمَ (menjadi
berkumpul), asalnya خَرْجَمَ (mengumpulkan/berdesakan).
3.
Wazan اِفْعَلَلَّ ditambah hamzah dan takrar lam fi’il
yang kedua, seperti اِقْشَعَرَّ (sangat
mengerut), asalnya قَشْعَرَ (mengerut).
Secara garis besar fi’il ruba’i mazid dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Fi’il ruba’i mazid khumasi
2. Fi’il ruba’i mazid sudasi
B.
Fi’il ruba’i mazid khumasi
Fi’il ruba’i mazid khumasi ialah kalimah yang fi’il madlinya terdiri
dari lima huruf, yang empat berupa huruf asal dan yang satu berupa huruf
tambahan.
Contoh: تَجَلْبَبَ
Adapun huruf tambahan yang terdapat pada
fi’il ruba’i mazid khumasi ini hanya ada satu, yaitu: ta’ yang bertempat
dipermulaan. Maka dari itu babnya ada satu, yaitu بَابَ
التَّفَعْلَلَ
Dalam bab ini fi’il ruba’i mujarod diikutkan
wazan تَفَعْلَلَ dengan menambah huruf ta’
dipermulaan mempunyai dua faidah, yaitu:
1. Menunjukkan arti muthawa’ah
dari wazan فَعْلَلَ, Contoh: دَخْرَجَتْ
الحَجَرَ فَتَدَخْرَجَ Saya mengglindingkan batu maka
menggelindinglah batu itu.
2.
Menunjukkan arti sama dengan arti mujarrodnya, Contoh: تَلأْلأ
الزُّجَاجَ
Kaca itu mengkilat. Lafad تَلأْلأ maknanya
sama dengan maknanya lafadz لأْلأ (ruba’i mujarrod)
Fi’il tsulatsi yang diilhaqkan (disamakan)
dengan تَدَخْرَجَ
Adapun
fi’il tsulatsi ini dapat disamakan (diilhaqkan) dengan lafad تَدَخْرَجَ dengan cara menambahkan dua huruf ta’ dan huruf wawu / mim /
ya’ / tadl’if. Ini mempunyai dua fa’idah, yaitu:
1. Menunjukkan arti muthawa’ah
dari lafadz yang ilhaq pada دَخْرَجَ ,
Contoh: جَلْبَبْتُ زَيْدًا فَتَجَلْبَبَ Saya pakaikan baju kurung pada
zaed, maka zaed berbaju kurunglah dia.
2. Menunjukkan faedah tasybih
artinya fa’il menyerupai asal fi’il, Contoh: تَشَيْطَنَ
عَمْرٌو Umar berbuat seperti perbuatan syaetan.
Adapun fi’il tsulatsi
mulhaq dengan تَدَخْرَجَ jumlahnya
ada 7 bab, yaitu:
تَفَعْلَى
تَفَعْيَلَ تَفَعْوَلَ تَفَيْعَلَ تَمَفْعَلَ تَفَعْوَلَ تَفَعْلَلَ
Bab
I تَفَعْلَلَ
Bab ini ditandai dengan fi’il madli
yang memuat lima huruf dengan menambahkan huruf ta’ dipermulaan dan huruf yang
sejenis dengan lam fi’il akhirnya.
Contoh: جَلْبَبْتُ
زَيْدًا فَتَجَلْبَبَ Aku pakaikan baju pada
zaed, maka berbajulah dia.
Bab
II تَفَوْعَلَ
Bab ini ditandai dengan fi’il madli
yang memuat lima huruf dengan menambahkan huruf ta’ dipermulaan dan huruf wawu
diantara fa’ dan ‘ain fi’il.
Contoh: جَوْرَبُتُ
زَيْدًا فَتَجَوْرَبَ Aku pakaikan kaos kaki pada
zaed, maka berkaos kakilah dia.
Bab
III تَمَفْعَلَ
Bab ini ditandai dengan fi’il madli
yang memuat lima huruf dengan menambahkan huruf ta’ dipermulaan dan huruf mim
dipermulaan fi’il.
Contoh: تَمَسْكَنَ
زَيْدٌ Zaed menjadi miskin.
Bab
IV تَفَيْعَلَ
Bab ini ditandai dengan fi’il madli
yang memuat lima huruf dengan menambahkan huruf ta’ dipermulaan dan huruf ya’
diantara fa’ dan ‘ain fi’il.
Contoh: تَشَيْطَنَ زَيْدٌ Zaed
melakukan perbuatan yang dimakruhkan
Bab
V تَفَعْوَلَ
Bab ini ditandai dengan fi’il madli yang memuat lima huruf
dengan menambahkan huruf ta’ dipermulaan dan huruf wawu diantara ‘ain dan lam
fi’il.
Contoh: تَرَهْوَكَ
زَيْدٌ Zaed berjalan dengan sombong
Bab
VI تَفَعْيَلَ
Bab ini ditandai dengan fi’il madli
yang memuat lima huruf dengan menambahkan huruf ta’ dipermulaan dan huruf ya’
diantara ‘ain dan lam fi’il. Dalam kitab kafawi halaman 37 diterangkan
bahwa bab ini menurut hasil istiqro’nya ulama’ tidak ada maka dari itu wajar
kalau bab ini jarang sekali disinggung dalam kitab syarah.
Contoh: تَشَريَفَ memetik
Bab
VII تَفَعْلَى
Bab ini ditandai dengan fi’il madli
yang memuat lima huruf dengan menambahkan huruf ta’ dipermulaan dan huruf ya’
diakhirnya.
Contoh: سَلْقَيْتُهُ
فَتَسَلْقَى Saya menidurkan dengan terlentang, maka tidurlah ia
dengan terlentang.
C.
Fi’il Ruba’i Mazid Sudasi
Fi’il ruba’i mazid sudasi ialah kalimah yang
fi’il madlinya memuat enam huruf, yang empat berupa huruf asal dan yang dua
berupa huruf tambahan.
Contoh: اِخْرَنْجَمَ
dinamakan sudasi karena jumlah hurufnya ada enam.
Adapun huruf tambahan pada bab ini ada 2, maka babnya juga ada 2,yaitu:
1.
Hamzah
washol yang ada dipermulaan dan huruf nun setelah ‘ain fi’il ( اِفْعَنْلَلَ )
2.
Hamzah
washol beserta tadl’if lam fi’ilnya ( اِفْعَلَلَّ )
BAB I اِفْعَنْلَلَ
Fi’il
rubai mujarrod dipindah ikut wazan اِفْعَنْلَلَ dengan menambahkan hamzah washol
dipermulaan dan huruf nun setelah ‘ain fi’il, mempunyai faidah: muthawa’ah dari
wazan فَعْلَلَ (ruba’i mulhaq).
Contoh:
خَرْجَمْتُ الاِبِلَ فَاخْرَنْجَمَ Saya
mengumpulkan unta maka berkumpulah unta itu.
Fi’il Tsulatsi Mujarrod yang diilhaqkan
(disamakan) pada
اِخْرَنْجَمَ
Adapun fi’il
tsulatsi mujarod yang disamakan (diilhaqkan) dengan lafad اِخْرَنْجَمَ (ruba’i mazid sudasi) ini mempunyai dua bab, yaitu: اِفْعَنْلَلَ اِفْعَنْلَى
Bab I اِفْعَنْلَلَ
Fi’il
tsulatsi diilhaqkan (disamakan) pada اِخْرَنْجَمَ dengan
menambahkan huruf hamzah washol dan huruf nun setelah ‘ain fi’il serta tadl’if
lam fi’ilnya, mempunyai faedah mutowa’ah dari fi’il lazim.
Contoh: زَيْدٌاِقْعَنْسَسَZaed
sangad mengedek (ngedet : jawa)
Dalam kitab Talhis
halaman 49 diterangkan bahwa bab ini disamping berfaedah mutowa’ah juga
berfaedah mubalaghoh. Lafadz اِقْعَنْسَسَ dengan ziadah
hamzah dan nun berfaedah mutowa’ah dan mubalaghoh sebagaimana dalam اِخْرَنْجَمَ , sedangkan
tadl’if berfaedah ilhaq.
Bab II اِفْعَنْلَى
Fi’il
tsulatsi diilhaqkan (disamakan) pada اِخْرَنْجَمَ dengan
menambahkan huruf hamzah washol dipermulaan, huruf nun setelah ‘ain fi’il dan
huruf ya’ diakhir kalimah, mempunyai faedah mutowa’ah dari fi’il lazim (فَعْلَى)
Contoh: اِسْلَنْقَى زَيْدٌ Zaed tidur dengan terlentang.
Lafadz
اِسْلَنْقَى dengan ziadah
hamzah dan nun berfaedah mutowa’ah, sedangkan ya’ berfaedah ilhaq.
BAB II اِفْعَلَلَّ
Fi’il
rubai mujarrod dipindah ikut wazan اِفْعَلَلَّ dengan menambahkan hamzah washol
dipermulaan dan tadl’if lam fi’ilnya, mempunyai faidah: memubalaghahkan makna
fi’il lazim.
Contoh: اِقْشَعَرَّ
الْجِلْدُ Kulit
itu sangat mengerut,
SIMPULAN
1. Fi’il Ruba’i Mazid ialah
kalimah yang fi’il madzinya memuat huruf lebih dari empat huruf, yang empat
berupa huruf asal sedang yang lain berupa huruf tambahaan.
2.
Fi’il ruba’i mazid khumasi ialah
kalimah yang fi’il madlinya terdiri dari lima huruf, yang empat berupa huruf
asal dan yang satu berupa huruf tambahan.
3.
Fi’il ruba’i mazid sudasi ialah
kalimah yang fi’il madlinya memuat enam huruf, yang empat berupa huruf asal dan
yang dua berupa huruf tambahan.
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, Moch., Ilmu Sharaf / KH. Moch. Anwar,
Bandung: Sinar Biru Algensindo, 1996
Hamid Abdul Manaf, Pengantar
Ilmu Shorof, Nganjuk: Fathul Mubtadiin, 1993
Disusun oleh:
Sarwono, dkk. PBA Madin INSURI Ponorogo
Artikel Terkait
- Fi’il Tsulatsy Mujarrad dan ruang lingkupnya
- Fi’il Tsulatsy Mazid dan ruang lingkupnya
- Fi’il Ruba’i Mujarrod dan Mulhaq serta ruang lingkupnya
- Masdar dan Lafadz Yang Mustaq Dari Masdar
- Fi’il Madli mabni ma’lum dan majhul, dan Hamzah washol sertaruang lingkupnya
- Bentuk Fi’il Mudlori’ mabni ma’lum dan majhul
- Bentuk Fiil Amar Hadlir, Isim Fail, Sifat Musabbahat, Isim Maf’ul dan Isim Mubalaghoh
- Tashrif lughowidan lafadz bina' shohih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar